Rebranding?

What comes into your mind when we talk about rebranding? There are several successful rebranding stories, including Fujifilm, Burberry, Gucci, Monami Bakery and more.

Not everyone is a fan of rebranding. It could be tricky, especially for those die-hard fans that refuse big changes. Rebranding something that people love and comfortable with already can be challenging.

So, why does a company decide to rebrand? It usually starts with some changes within the business. For instance: a merger, new CEO, re-positioning, changing markets, changing brand portfolio, acquisition or spin-off. A bad reputation or conflict with stakeholder could also lead to the need to change the brand strategy. For some cases, a company decides to rebrand because of its outdated image.

Here are a few tips when it comes to having a successful rebranding:

1.Have a holistic strategy. Rebranding is not about changing the logo or website but it is about the overall brand’s mission, vision, value, look and feel. It includes analyzing the market and its competition.

2. Timing is the main key. A company should know when is the right time to change its brand strategy.

3. Stay true. The new version needs to stay true to its original.

4. Improve quality. For instance, Fujifilm always launches the latest, best and improved camera. Improvement in quality and more additional features.

5. Last, but not least. Collaborate. It is 2019, the year of collaboration. Partner with other brands is part of rebranding.

— END —

Apa yang muncul di benak kalian ketika kita berbicara mengenai rebranding? Ada beberapa cerita sukses dari rebranding seperti Fujifilm, Burberry, Gucci, Monami dan beberapa lainnya.

Namun, tidak semua orang senang dengan rebranding. Rebranding dapat menjadi masalah besar, terutama bagi penggemar berat yang tidak menyukai adanya perubahan besar. Rebranding sesuatu yang sudah diminati dan nyaman bagi banyak orang tidak mudah.

Kira-kira apa sih yang membuat sebuah perusahaan memutuskan untuk rebrand atau mengubah brand mereka? Biasanya dimulai dengan beberapa perubahan yang terjadi di dalam perusahaan. Misalnya, adanya merger, CEO baru, reposisi, perubahan pasar, perubahan terhadap portfolio, akuisisi atau spin-off.  Reputasi yang buruk atau konflik dengan stakeholder dapat menjadi penyebab adanya perubahan strategi brand. Untuk beberapa contoh kasus, sebuah perusahaan memutuskan untuk rebranding karena imej mereka yang terlampau old school atau sudah basi.

Oleh karena itu, berikut adalah beberapa tips agar sukses dalam melakukan rebranding:

1.Memilik strategi yang holistik, perubahan brand tidak sekadar mengubah logo, situs web saja. Tetapi juga mengenai misi, visi, nilai, tampilan dan vibe dari brand tersebut. Termasuk menganalisa pasar dan pesaingnya.

2. Waktu adalah kunci utama. Perusahaan harus tahu kapan waktu yang tepat untuk mengubah strategi brand mereka.

3. Tetap berpatokan dengan imej yang original. Identitas yang baru juga tetap harus sejalan dengan pendahulunya.

4. Meningkatkan kualitas. Contohnya, Fujifilm selalu meluncurkan kamera terbaru, terbaik dan lebih baik dari sebelumnya. Peningkatan kualitas dan penambahkan lebih banyak fitur.

5. Terakhir, berkolaborasi. Tahun 2019 adalah tahun untuk berkolaborasi. Coba untuk bekerjasama dengan brand/perusahaan lainnya.

Credit Image: In The Black

— SELESAI —